Ada Hubungan Apa Antara KRUMKAKE, KUE SEMPRONG dan Aqiqah Nurul Hayat Purwakarta?

 


Apa yang paling Anda ingat di masa anak-anak ketika lebaran tiba? Mungkin ada yang terkesan dengan banyaknya uang jajan pemberian kerabat, ada yang seneng dengan main-main petasan dan sejenisnya, ada pula yang menganggap kalau paling memorable itu adalah jajanannya.


Saya termasuk yang  terakhir. Ketika lebaran hampir tiba, ibu saya pasti sudah nyetok berbagai makanan untuk suguhan tamu. Saat saya kecil itu, kue nastar, kastengel dan putri salju belum tren seperti sekarang. Paling-paling sekitar kacang bawang, kacang telur, kacang kapri, atau kacang atom. Makanya kalau sekarang sifat saya agak kacangan ya, harap maklum. Mungkin gegara waktu kecil terlalu ode sama kacang kali ya…  


Selain jajanan dari kacang-kacangan, kudapan berbahan beras juga mendominasi. Misalnya tape ketan (favorit saya juga ini), kue cipir yang bentuknya memang kayak buah kecipir, terus ada juga kue telur gabus. Jajanan terakhir ini kalau di tempat mertua saya namanya kue bolot. Enak sih, gurih-gurih agak asin. Tapi pas dikasih tahu kalau namanya bolot, mendadak selera makan saya hilang. Terbayang asin-asinnya gimana gitu hehehe..


Satu lagi kudapan lebaran yang sering disajikan saat saya kecil adalah Kue Semprong. Rasanya yang manis dengan tekstur garing kriuk-kriuk itu, begitu nagihnya. Kue ini bentuknya agak unik. Seperti pipa, tapi ada motif ukirannya. Dulu pernah kepikiran tuh, gimana ya tukang pahat kuenya pas bikin ukirannya. Kok telaten banget. Padahal kan harga kuenya murah. Apa ya sepadan dengan effortnya, mengukir lembaran demi lembaran kuenya. Kan nggak worth it tuh...? Tapi untunglah  sekarang sudah nggak bingung lagi.


Kue semprong ini menurut penelusuran sejarah, katanya merupakan hasil breeding antara kudapan Indonesia dengan Eropa. Penyebabnya adalah bentuk Kue Semprong yang sangat mirip dengan Kue Krumkake. Camilan khas Skandinavia yang konon dibawa oleh bangsa Portugis dan Belanda ketika mereka datang ke Nusantara. 


Kalau diamati tampilannya sih, memang motif di kuenya dan cara pembuatannya ternyata memang hampir sama dengan proses pembuatan Kue Krumkake. Tapi berhubung saat itu orang-orang Portugis dan Belanda kesulitan nyari gandum di seantero pelosok Nusantara, maka bahan pembuat Krumkake kemudian dimodifikasi. Sehingga Krumkake tetap bisa dibikin tapi menyesuaikan dengan bahan-bahan yang disediakan tanah Nusantara. 


Jika krumkake diproduksi menggunakan tepung gandum, maka kue semprong cukup dengan bahan dasar tepung-tepungan yang umum digunakan masyarakat setempat. Tepung beras atau tepung yang berasal dari berbagai jenis palawija dipilih untuk menggantikan gandum. Misalnya nih, tepung dari Canthel alias Sorghum, Tepung dari Singkong, Ubi, Gembili, Talas, Jagung dan lain-lain. Kalau Krumkake dibuat menggunakan milk butter, milk cream, gula, vanila, dan cardamom, maka Kue Semprong cukup dibumbui dengan kayu manis, gula, santan dan telur saja. 


Nah, karena rasanya yang manis dan kriuk-kriuk renyah itulah, menjadikan Kue Semprong banyak disukai oleh masyarakat Nusantara. Di berbagai daerah, kue semprong tampil dengan citarasa dan nama yang berbeda-beda. Meski bentuknya tetap sama yaitu pipa. Misalnya, di beberapa daerah di Jawa Barat orang-orang sana memberi nama Kue Semprong dengan Dampit. Di Lamongan Jawa Timur dipanggil dengan nama Japit Gulung. Coba anda panggil, ”Japit… japit ke sinio.” Pasti nggak datang. #Gakpenting.


Di Aceh, Kue Semprong dinamai Kue Seupet. Di tanah Minang atau Sumatera Barat bernama Kue Sapik. Juwada Gulung kalau di Sumatera Selatan, Kue Kasippi di Sulawesi dan Kue Curuti di Gorontalo. Di salah satu daerah di Jawa Barat yaitu di Kabupaten Purwakarta, saking banyaknya masyarakat yang suka dan demikian mudahnya menemukan Kue Semprong di daerah tersebut, makanan kecil ini bahkan didaulat sebagai salah satu oleh-oleh khas Purwakarta. Saya baca di laman Kompas.com bahkan berada di peringkat pertama oleh-oleh khas Purwakarta.  


Nah, kalau peringkat pertama layanan Paket Aqiqah di Indonesia, Insya Allah Aqiqah Nurul Hayat jawabannya. Di Purwakarta Aqiqah Nurul Hayat Purwakarta juga telah membuka layanan. Alamatnya di Jl. RE Martadinata Gg. Rusa I No. 9 Nagri Tengah Purwakarta. 





Harga Kambing Aqiqah 2020  di Aqiqah Nurul Hayat Purwakarta Insya Allah sesuai dengan budget Anda. Sebab rentang harganya begitu lebar untuk mengakomodasi kebutuhan Paket Aqiqah Anda yang pasti berbeda-beda. 


Pilihan menu masakannya juga banyak. Rasanya pun hmm… maknyus! Makanya banyak tuh artis-artis yang mempercayakan pelaksanaan Aqiqahnya kepada Aqiqah Nurul Hayat menyatakan kepuasannya. 


Kepuasan yang sama Insya Allah akan Anda rasakan juga jika mempercayakan sunnah Aqiqah Anda kepada Aqiqah Nurul Hayat Purwakarta. Dan doa aqiqah untuk keberkahan dan kebaikan buah hati Anda pun Insya Allah akan memenuhi langit dari lisan-lisan para tamu yang budiman. (*)

Post a Comment

5 Comments

  1. Wuiihhhh juosss gandos artikelnya 😮👍👍👍
    Jadi pengen makan kue semprong deh 😁

    ReplyDelete
  2. apakah lampu semprong terinspirasi dari kue semrpong atau sebaliknya?

    ReplyDelete
  3. aqiqah nurul hayat https://aqiqahnurulhayat.com/

    ReplyDelete